4. Geoarea Updoming Samosir
Mitos Siboru Deak Parujar
Pusuk Buhit
Pusuk buhit merupakan pemisah dan penyambung antara zaman manusia langit (pardiginjang) atau keturunan Siboru Deak Parujar dengan zaman hajolmaon (kemanusiaan) keturunan si Raja Batak yang membentuk Sianjur Mulamula sebagai paguyuban pertama. Silsilah menceritakan bahwa dalam suatu upacara keagamaan Mulajadi Nabolon turun di Pusuk Buhit lalu menyerahkan dua pustaka (buku kulit kayu). Pustaha pertama disebut Pustaha Agong berisi pedoman kerohanian, kebatinan dan hadatuon (ilmu pengobatan dan magik). Pustaha kedua berisi ajaran tentang pemerintahan.
Situs Makam Raja Sidabutar di Tomok
Salah satu makam tua yang ada di Tomok adalah makam Raja Ompu Tolu Sidabutar yang telah mempersiapkan makamnya semasa hidupnya. Raja Sidabutar memanggila tukang pahat yang ada di Pulau Samosir dan pembuatan makam ini dimulai dengan upacara khusus. Pembuatan makam ini selanjutnya dilaksanakan dengan petunjuk dari Raja Sidabutar. Di komplek makam ini dapat kita lihat makam raja dan permaisurinya, boru damanik.
Di makam diukir simbol raja dan permaisurinya serta panglima raja. Ukiran kepala yang besar menyimbolkan Raja Sidabutar, sedangkan ukiran kepala yang diujun satunya merupakan simbol dari permasuri raja, boru damanik. Ukiran lelaki yang duduk di bawah ukiran kepala raja adalah panglima Guru Saung Lang Meraji. Menurut cerita, Raja Sidabutar adalah raja yang sakti, dimana kesaktiannya berhubungan dengan rambutnya yang panjang dan gimbal. Sedangkan panglima sang raja, Guru Saung Lang Meraji, berasal dari Pakpak Dairi dan ingin berguru kepada Raja Sidabutar.
Selain itu di komplek makam Raja Ompu Tolu Sidabutar terdapat patung-patung orang kecil yang diletakkan dalam formasi setengah lingkaran. Patung-patung tersebut menggambarkan bawahan raja dalam sebuah acara ritual untuk memanggil hujan dengan iringan musik gondang dengan mengorbankan seekor kerbau yang diletakkan di tengah-tengah formasi para bawahan raja. Sampai saat ini komplek makam Raja Ompu Tolu Sidabutar masih terawat dengan baik yang merupakan salah satu warisan dari zaman batu atau megalitikum yang pernah ada di geoarea up dorming Samosir.
Mitos Siboru Deak Parujar
Bagi masyarakat batak mitos siboru deak parujar sudah tidak asing terdengar. Mitos ini menceritakan dari mana asal muasal bangsa batak. Mitos Siboru Deak Parujar merupakan syair menceritakan bahwa Siboru Deak Parujar tak lain adalah putri Batara Guru yang merupakan salah satu aspek Mulajadi Nabolon, sebagai Trimurti. Siboru Deak Parujar itu dilangit dikenal sebagai ahli tenun yang baik yang memiliki gelar Sipartonun Nautusan (maha ahli tenun). Seiring berjalannya waktu, Siboru Deak Parujar beranjak dewasa menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Sang Batara Guru mempunyai niat untuk mencalonkan Siboru Deak Parujar menjadi istri putera Mangalabulan yang tidak lain juga merupakan aspek lain dari Trimurti. Melihat putra Mangalabulan yang buruk rupa dan menjijikkan, maka Siboru Deak Parujar menolak keinginan sang Batara Guru. Inilah penolakan atau pembangkangan yang terjadi pertama kalinya yang dilakukan seorang anak kepada sang Bapak di bangsa batak. Karena Siboru Deak Parujar merasa tidak sanggup untuk memenuhi permintaan sang Bapak, maka ia pun memutuskan untuk keluar dari langit dan turun ke bumi.
Rumah Adat Batak Sumber |
Kisah ini dapat dilihat dan dibaca di Pustaha Batak atau Kitab Bangsa Batak yang menceritakan bagaimana asal muasal lahirnya dan terbentuknya bangsa batak. Namun menurut analisa penulis sendiri, ini hanyalah cerita fiktif yang juga banyak berkembang dan terjadi di suku lainnya di nusantara bahkan di dunia. Bagi kita umat yang beragama Islam, telah kita ketahui bersama bahwa manusia pertama yang diturunkan ke bumi adalah Nabi Adam a.s yang akhirnya bertemu dengan istrinya Siti Hawa karena mereka diusir dari surga Allah swt sebagai hukuman dari ketidakpatuhanya. Keturunan Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa kemudian berkembang dan menyebar mengisi seluruh bumi sampai pada akhirnya seperti sekarang ini.
Pusuk Buhit
Pusuk buhit merupakan pemisah dan penyambung antara zaman manusia langit (pardiginjang) atau keturunan Siboru Deak Parujar dengan zaman hajolmaon (kemanusiaan) keturunan si Raja Batak yang membentuk Sianjur Mulamula sebagai paguyuban pertama. Silsilah menceritakan bahwa dalam suatu upacara keagamaan Mulajadi Nabolon turun di Pusuk Buhit lalu menyerahkan dua pustaka (buku kulit kayu). Pustaha pertama disebut Pustaha Agong berisi pedoman kerohanian, kebatinan dan hadatuon (ilmu pengobatan dan magik). Pustaha kedua berisi ajaran tentang pemerintahan.
Situs Makam Raja Sidabutar di Tomok
Salah satu makam tua yang ada di Tomok adalah makam Raja Ompu Tolu Sidabutar yang telah mempersiapkan makamnya semasa hidupnya. Raja Sidabutar memanggila tukang pahat yang ada di Pulau Samosir dan pembuatan makam ini dimulai dengan upacara khusus. Pembuatan makam ini selanjutnya dilaksanakan dengan petunjuk dari Raja Sidabutar. Di komplek makam ini dapat kita lihat makam raja dan permaisurinya, boru damanik.
Makam Raja Sidabutar Sumber |
Di makam diukir simbol raja dan permaisurinya serta panglima raja. Ukiran kepala yang besar menyimbolkan Raja Sidabutar, sedangkan ukiran kepala yang diujun satunya merupakan simbol dari permasuri raja, boru damanik. Ukiran lelaki yang duduk di bawah ukiran kepala raja adalah panglima Guru Saung Lang Meraji. Menurut cerita, Raja Sidabutar adalah raja yang sakti, dimana kesaktiannya berhubungan dengan rambutnya yang panjang dan gimbal. Sedangkan panglima sang raja, Guru Saung Lang Meraji, berasal dari Pakpak Dairi dan ingin berguru kepada Raja Sidabutar.
Selain itu di komplek makam Raja Ompu Tolu Sidabutar terdapat patung-patung orang kecil yang diletakkan dalam formasi setengah lingkaran. Patung-patung tersebut menggambarkan bawahan raja dalam sebuah acara ritual untuk memanggil hujan dengan iringan musik gondang dengan mengorbankan seekor kerbau yang diletakkan di tengah-tengah formasi para bawahan raja. Sampai saat ini komplek makam Raja Ompu Tolu Sidabutar masih terawat dengan baik yang merupakan salah satu warisan dari zaman batu atau megalitikum yang pernah ada di geoarea up dorming Samosir.