Danau Toba, merupakan danau kaldera terbesar di dunia dengan segala keindahan panorama alam yang dimilikinya serta keragaman budaya yang terbentuk merupakan aset besar yang perlu untuk di elaborasi baik untuk meningkatkan pariwisata secara nasional, juga akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar maupun stakeholder terkait lainnya. Pengelolaan terhadap potensi yang masih "terpendam" ini tentu perlu dikelola secara profesional dan proporsional, sehingga tujuan untuk meningkatkan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang men-dunia, yang tentu saja akan menumbuhkembangkan berbagai industri pariwisata maupun berbagai pembangunan infrastruktur pendukung lainnya, akan mampu dibarengi dengan tetap mempertahankan kelestarian alam serta nilai budaya luhur yang ada.
Disamping adanya keinginan yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan Danau Toba sebagai Taman Geopark Dunia (Global Geopark Network) melalui UNESCO dengan mengusung tema Kaldera sebagaimana terbentuknya Danau Toba akibat terjadinya letusan gunung yang sangat dahsyat pada masanya, maka dibutuhkan adanya kerjasama dari seluruh pihak. Untuk percepatan dimaksud, Pemerintah dalam ini sedang memacu berbagai pembangunan infrastruktur pendukung, salah satu diantaranya adalah pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kawasan Danau Toba yang dapat langsung terhubung ke Bandara International Kuala Namu di Deli Serdang, Medan.
Untuk mempercepat pembangunan di Danau Toba dan pengelolaannya, maka dibentuklah Badan Otorita Pengelola Kawasan Danau Toba melalui Peraturan Presiden RI Nomor 49 Tahun 2016. Berdasarkan Peraturan Presiden tersebut, Badan Otorita ini memiliki beberapa tugas yang harus segera dilaksanakan demi mencapai percepatan mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. Salah satu tugas penting yang diamantkan adalah untuk segera menyusun Rencana Induk Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Pariwisata Danau Toba untuk jangka waktu 25 tahun ke depan selama periode 2016-2041, serta menyusun Rencana Detail Pengembangan dan Pembangunan 5 tahunan Kawasan Pariwisata Danau Toba
Masyarakat sekitar Danau Toba khususnya, serta masyarakat Sumatera Utara pada umumnya sangat menaruh harapan besar terhadap Badan Otorita yang sudah terbentuk ini, agar Danau Toba dapat menjadi kebanggaan yang membanggakan dan segera terwujud Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia yang tetap mempertahankan kelestarian dalam dan budayanya. Juga dengan adanya Badan Pengelola, tentu akan mempermudah pencapaian Global Geopark Network. Tentu ini merupakan tantangan tersendiri yang harus segera dipacu Badan Otorita, mengingat jangka tugasnya selama 25 tahun pertama sampai tanggal 31 Desember 2014.